Home » » Rusia: Perang Dunia III terjadi bila perundingan damai Suriah gagal

Rusia: Perang Dunia III terjadi bila perundingan damai Suriah gagal

hai sobat kami disini memberikan kabar terbaru tentang perang dunia ke-3 yang akan terjadi? mau tau kelanjutannya? yok kita simak kabar terbarunya. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berusaha mengajak dua pihak bertikai di Suriah untuk kembali ke meja perundingan. Akhir bulan ini diharapkan pemberontak maupun perwakilan Presiden Basyar al-Assad akan bertemu lagi di Kota Jenewa, Swiss.
Kemarin malam di Kota Munich, Jerman, 17 negara bertemu atas prakarsa PBB untuk membahas masa depan Suriah. Pertemuan ini menjadi landasan perundingan damai yang sempat mandeg.
Channel News Asia melaporkan, Jumat (12/2), ada dua poin utama dihasilkan dari Munich, yang pertama adalah perlunya seluruh komunitas internasional mengirim bantuan kemanusiaan ke Suriah secepatnya.
"Kedua kami sepakat menghentikan kekerasan di seluruh wilayah Suriah dalam sepekan mendatang. Tentu ini ambisius, tapi forum tadi sepakat bergerak secepat mungkin untuk mencapai target," kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, yang memimpin forum di Munich.
Beberapa negara yang hadir di pertemuan Munich di antaranya AS, Rusia, Inggris, Arab Saudi, China, Mesir, Perancis, Jerman, Iran, Irak, Italia, Yordania, Libanon, serta perwakilan dari Liga Arab dan PBB.
Kerry menambahkan, yang dimaksud penghentian kekerasan hanya menyasar antara pasukan pemberontak dan loyalis Presiden Assad. Sedangkan gempuran AS dan Liga Arab terhadap basis Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) akan tetap dijalankan, sebab ISIS terhitung organisasi teroris.
Menteri Luar Negeri Inggris, John Hammond, mendukung kesepakatan Munich. Menurutnya, ISIS akan terus kuat jika perang lain antara pemberontak Suriah dan pasukan pemerintah tetap terjadi.
Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev yang hadir di Munich, mendukung sikap 17 negara. Namun dia menyoroti langkah yang dilakukan negara Barat dan Liga Arab untuk mewujudkan penghentian kontak senjata. Rusia selama setahun terakhir melindungi Presiden Assad dari gempuran pemberontak.
Medvedev mengatakan gencatan senjata hanya bisa terjadi bila pasukan pemberontak juga serius diminta tak lagi menyerang loyalis Assad. Rusia khawatir AS dan Liga Arab akan berat sebelah, lalu hanya memaksa pemerintah Suriah yang berhenti menembak. Ketika konflik Suriah berkepanjangan, Moskow khawatir bibit perang dunia ke-3 sudah tersemai. Apalagi Rusia mendengar Arab Saudi bakal mengirim beberapa batalion pasukan darat ke Suriah dalam waktu dekat dengan alasan menyerang ISIS.
"Semua pihak harus duduk di meja perundingan, bukannya melancarkan perang dunia yang baru," kata Medvedev.
Pada 1 Februari lalu, sebetulnya pemberontak dan perwakilan Assad sudah bertemu di Jenewa. Namun perundingan hanya bertahan tiga hari. Pemberontak yang diwakili Komite Tinggi Negosiasi (HNC) menuding Rusia terus membantu pemerintah Suriah untuk membombardir basis oposisi. Dilaporkan 500 warga di kota-kota anti-Assad tewas akibat serangan udara jet Rusia.
Perang saudara di Suriah bermula pada 2011. Pemerintahan Assad yang dikuasai faksi Syiah alawite, menindas aksi unjuk rasa para pemeluk Sunni di wilayah utara dan selatan negara itu ketika muncul resesi ekonomi. Kekerasan dan penculikan aktivis oleh Rezim Assad memaksa warga sipil mempersenjatai diri lalu mengobarkan perang saudara.
Dalam catatan pemantau HAM Suriah (SOHR), jumlah korban tewas karena peperangan selama empat tahun terakhir mencapai 250.124 orang. Di antara jumlah tersebut, sebanyak 74.426 adalah warga sipil.




Sumber : www.merdeka.com

0 komentar:

Posting Komentar